Minggu, 16 Februari 2014

Bertahan Pada Pesakitan



“Bila kita tak bersama
Namun bayang mu tersimpan daLam jiwa
Bersemayam dan seLaLu ku jaga
Cinta mu tak pernah mati
Bersandar di hati ini , seLamanyaaa…kan abadiii”

SepenggaL lirik dari lagu yang sering kita nyanyikan saat kita masih menjaLin kisah tanpa akhir yang indah , saat sebeLum kamu mengucap kata berpisah dan memiLih untuk menyerah. Dan mungkin,,saat aku memposting coretan kata yang berantakan ini , kamu sudah bahagia bersama dia. Karena mungkin tak ada lagi yang bisa dipertahankan , tak ada lagi yang bisa diperjuangkan bersama ku saat ini. Tapi waktu itu , aku dengan segaLa kebodohan ku , menerima mu masuk di kehidupan ku padahaL jeLas statusmu waktu itu teLah berdua bersama dia. Maaf jika saat itu aku membuatmu tersiksa , menyudutkan mu daLam situasi yang tak kamu inginkan.

Hey kamu , pengagum mobiL Honda jazz warna putih. Saat kita masih bersama , banyak kisah indah yang kita lewati yang mungkin membuat iri isi semesta jika mendengar kisah kita. Banyak kebahagian yang kita tunjukan pada isi jagad raya. Kamu dengan semua keindahan mu , menghangatkan aku saat gigiL ini menyeLinap masuk pada labirin-labirin hati sebeLah kiri. Genggaman lembut tangan mu yang mampu menenangkan aku dari rasa gusar akan kehiLangan , wangi aroma tubuhmu seperti embun disaat sang fajar masih temaram,,menyejukkan. Suara manja mu yang berbisik di gendang teLingaku yang mampu membuat ku terLeLap serta perhatian yang begitu besar kamu berikan. Tentang mu,,aku tak akan pernah lupa , selamanya.. BerLebihankah ???

Saat kamu memutuskan untuk berpisah yang hanya meLaLui pesan singkat handphone mu , tepat 3 hari sebeLum hari uLang tahun ku. Apa itu hadiah yang kamu persiapkan untuk ku ??? Masih terasa sesak saja dada ini jika mengingat itu , atau mungkin seharusnya aku berterima kasih kepada mu. Hari indah yang ku LaLui dengan mu , atas perhatian mu , atas rasa sayang mu,,semuanya. Aku hargai keputusan mu yang menurutmu baik untuk mu , ku tegaskan lagi; keputusan mu yang menutmu baik untuk mu dan bukan untuk ku atau pun kita.

Entah sekarang sudah buLir airmata ke berapa yang menetes sejak pertama aku menuLiskan ini. Kamu mungkin sudah terLeLap. Saat ini aku seLaLu menyeLipkan nama mu daLam setiap do’a ku agar kau bahagia dan terus bahagia,, seLamanya. Dan semoga saat fajar pagi nanti , buLir air mata yang menetes ini bisa berhenti.

SeLamat MaLam

SeLaLu tentang kamu,
PemiLik lesung pipi paLing indah,
Eiga Rianni

Tidak ada komentar:

Posting Komentar