Yang duLu pergi kini kembaLi , yang dahuLu pernah aku tulis persis
sebelum ini. Yaa…dia si Lesung pipi yang pernah aku kagumi. Dia datang Lagi.
Tak pernah aku terka sebeLumnya , kedatangannya kaLi ini bisa membuat aku dan
dia sedekat ini. Yang duLu hanya bisa aku memandangnya dari sudut yang tak
pernah dia tahu , namun sekarang aku dan dia bisa beradu tatap sedekat ini ,
sangat dekat dan meLekat. Suara manjanya
masih tetap sama seperti yang duLu pernah aku dengar dan tentu lesung pipinya
yang seLaLu membuat aku tak ingin meLepaskan pandanganku darinya.
Hanya karena benda persegi yang sering aku menyebutnya
Handphone kita bisa bertemu dan hanya melalui pesan singkat kita bisa
dekat. Hampir setiap hari aku dan dia
bertemu , duduk berdua , bercerita , tertawa dan bisa dibiLang kita bahagia
sekarang ini. Ntah apa yang ada dipikiranku saat ini , mendekati dia yang
sebenarnya sudah berdua walau belum dalam ikatan janji pasti sehidup
semati. Mungkin hanya untuk
mengatasnamakan “have fun” mengisi kekosongan sementara pengganti dia yang lain
, tapi memang tak bisa aku mengeLak kaLau dia memang mempesona.
Dua buLan sudah hubungan tanpa status ini aku jaLani dengan
dia, namun kau tahu; aku rasakan sesuatu yang lebih dari itu. Aku pun tahu
sebenarnya kamu juga tak ingin hubungan ini menggantung seperti ini. Kemesraan
dipesan singkat cukup membuatku mengerti isi hatimu dan pertemuan kita semakin
lama kian hangat sejak peLukanmu maLam itu yang mampu hiLangkan gigiL yang ada.
Kamu menggenggam tangan ku dengan begitu erat dan menatapku dengan pandangan
pekat. Aku menyambut genggaman tangan mu dengan senyum yang sama lebarnya
dengan senyuman mu , ku tatap mata mu daLam-daLam , ku lihat sinar terang yang
beberapa buLan lalu redup , kini bersinar terang lagi. Tahukah kamu saat itu
aku merasa kita ini seperti…… sepasang kekasih. Aaaaaahhh , andai saja itu
terjadi !!
PeLukan mu yang menghangatkan , genggaman jemari kita yang
menyatu dengan beLaian lembut tangan ku yang menyentuh haLus rambutmu sepanjang
bahu. Saat aku menuLis ini , aku tersenyum dan daLam benak ku bertanya; ntah
sampai kapan dan seperti apa ending dari cerita cinta yang sepertinya semu ?
Tapi satu yang pasti aku tahu , kita tak bisa bersatu.
SeLamat MaLam
Masih tentang kamu,
PemiLik lesung pipi paling indah,
Eiga Rianni
Tidak ada komentar:
Posting Komentar