Masih ingat kisah setahun lalu,
teman ? Berat sebenarnya memanggil kamu dengan sebutan itu, karena setahun lalu
kita pernah memberikan warna pada sebuah kanvas putih dengan sejuta
warna kebahagiaan. Bahkan membuat iri isi semesta dengan kisah kita. Saat masih
ada rapatnya sebuah peLukan, eratnya sebuah genggaman yang mengisi seLa jemari
sebeLah kanan dan sedikit kecupan yang kita pikir akan seLamanya.
Dari sekian kisah yang kita lewati, ada satu yang membuat aku menuLis lagi saat ini. Yaa, kisah yang
persis setahun lalu di tanggal 16 Februari. Kau menghiLang, 3 hari sebeLum hari
uLang tahun ku menjeLang, tanpa ada kata dan tanpa ada aba-aba. Hanya meninggaLkan pesan singkat yang membuat nafasku serasa terjerat, aku tidak tahu entah apa maksud mu waktu itu. Upaya untuk mencari dan bertemu kamu berakhir dengan tangan hampa, karena kamu seLaLu berhasiL menghindarinya. OK, bisa dibiLang waktu itu kamu membuat aku merasa yang namanya... kehiLangan.
Saat kopi dan rokok tak lagi hangat
karena tak ada hadirnya kamu, saat tak ada lagi rapatnya peLukan yang mampu hiLangkan gigiL, saat senja yang jingga
hanya menyisakan luka karena tak ada lagi hadirnya kamu.
MaLam ketiga, jam
menunjukan tepat pukuL 23.59 di tanggaL 16 Feb, atau satu menit sebeLum hari
uLang tahun ku tiba. Ketukan pintu rumah yang terdengar dengan lantang, ntah
siapa tamu yang tak tau diri yang datang seLarut ini,pikirku. Dengan maLas aku
membuka, ada segeromboLan orang menunggu ku diLuar dengan suara yang brisik. Dan ada satu wanita yang tak asing dengannya, sosok manis yang berdiri tepat di depan pintu. Mata indahnya,
senyum simpuLnya, dagu mungiLnya dan yang paLing aku suka yaitu lesung
pipinya,, yaa itu kamu. Kamu hadir maLam itu, membawa kue tart dengan cahaya lilin diatasnya. OK, dan sekaLi lagi aku katakan,,kamu dan teman temanku, kaLian berhasiL.
Semua kembaLi seperti semuLa, sinar
fajar kini semakin hangat dan tak ada lagi maLam yang membuat gigiL tubuh karena kamu sudah kembaLi. Tak ada lagi rasa kehiLangan dan aku juga tak ingin
merasa hal yang sama untuk ke dua kaLinya, waktu itu. Dan lucunya, semua harapan dan
pengharapan kita tak bertahan lama, kita gagal untuk mempertahankan bukan karena kita sudah tak
sejaLan tapii memang karena keadaan. KaLi ini benar-benar aku kehiLangan kamu. EnampuLuh hari seteLah kejadian maLam itu.
Tahun ini, dipenghujung waktu uLang
tahun ku yang sebentar lagi berganti semua sudah berubah. Tak ada lagi senyum
simpuLmu, tak ada lagi hidung mungiLmu tak ada lagi lesung pipimu dan tak ada
lagi kamu. Entah sekrang kamu berada dimana, semoga kebahagian seLaLu mengikuti
mu. Waktu akan terus berputar dan aku akan tetap berdiri, semoga di akhir
tuLisan ini aku sudah bisa...lupakan kamu.
SELAMAT ULANG TAHUN