Kita
terpisah bukan karena jarak , bukan karena kita saLing benci , keyakinan pun
kita tidak berbeda tapi kita terpisah karena keadaan. Kata “Andai” yang seLaLu
terbersit daLam benak ketika bayang manismu hadir. Seketika semua kenangan
tentang mu masuk daLam geLembung-geLembung pada jutaan seL dan berputar pada
otak kiri ini. Tapi keadaan memang seLaLu menang dan kita seLaLu tidak bisa
menyaLahkan keadaan.
Pada
detik yang berjumLah satu, berputar mengeLabui aku yang terpaku akan rindu pada
mu. Ingat saat pertama kita dekat ? hanya dengan sebuah pesan singkat yang
masuk ke handphone ku kaLa itu, kemudian respon ku membutakan kamu dengan
semuanya hingga kita meLekat. Hanya terasa indah saat kita berdua, hingga kita
berjanji untuk tidak saLing menyakiti dan meninggaLkan. Tapi janji kita hanya
sebuah janji semu yang menggantung pada sepasang bibir manis yang sedang buta
akan cinta.
Kita
bahagia saat bersama, kita tertawa, kita berbagi cerita dan berbagi rasa.
SeoLah kita akan seLamanya. Hingga apa yang sering kita sebut Masa Depan, sudah
tertata rapih dibenak kita. Sungguh, kita sangat nyaman dengan ketidakpastian
hubungan kita ini. Kedekatan kita tak pernah aku sia-siakan. Tapiiii.. bisakah
manusia keciL seperti aku meLawan kehendak Tuhan ? Hingga sampai waktu
perpisahan kita hadir disaat kita beLum benar-benar siap untuk berpisah. Kita
yang duLu bagaikan kutub utara dan kutub seLatan yang saLing tarik menarik
untuk terus seLaLu dekat , kini tak punya aLasan untuk lagi berjaLan bersama
dan bahkan untuk sekedar ingin tahu kabarmu pun begitu membutuhkan perjuangan
lebih.
Maaf
kaLau aku seLaLu menuLis tentang hubungan kita yang tak berakhir indah, maaf
kaLau aku masih mengingat kamu yang jeLas-jeLas bukan lagi miLik ku dan aku
juga minta maaf kaLau disaat kamu membaca ini membuat kamu menangis (lagi)… Aku
minta maaf kaLau aku seLaLu saLah , namun menurutku menuLis tentang kamu bukan
haL yang saLah…
Aku merindukan kamu (yang duLu
pernah menjadi) kesayanganku…
My Princes M.R
Tidak ada komentar:
Posting Komentar