Tepat hari ini
memperingati seratus hari kepergian beLiau , jadi teringat lagi kejadian lalu.
Pagi itu langit yang tadinya biru tiba-tiba memucat dengan gumpaLan awan hitam
mengiring menghiasi cakrawaLa di atas sana , seakan mereka tahu apa yang sedang
terjadi sekarang ini. Kesedihan yang mendaLam karena hiLangnya seorang sosok
ayah , sosok seorang pria yang aku banggakan karena begitu besar semangatnya.
Raungan sirine ambulance di iringi para peLayat mengantarkan ayah ketempat
peristirahatan terakhir. BuLir BuLir air mata deras membasahi pipi dan tangisan
itu semakin meLedak ketika ayah di masukan ke daLam tempat pembaringannya di
bawah sana.
Tak ada firasat
kaLau secangkir teh yang di sandingkan ibu tadi pagi itu adaLah untuk yang
terakhir kaLinya. Penyakit jantung yang diderita ayah sejak 2 tahun lalu kini
sudah mencapai kLimaksnya membuat ayah tergeLetak tak bernyawa di pangkuan ibu.
Jeritan ibu yang pertama kaLi yang sontak membangunkan ku saat aku sedang asyik
menyeLami bunga tidur ku. Aku berLari kemudian berhenti , berdiri mematung
meLihat tubuh ayah sudah terbujur kaku tanpa detak jantung dan tanpa denyut
nadi.
Aku masih tak
percaya dengan pemandangan yang terjadi di depan ku. Tim medis dari rumah sakit
terdekat pun di datangkan untuk memeriksa ayah yang sudah terbujur kaku. Dan
apa boLeh buat kaLau panggiLan takdir sudah menjemputnya. Ayah sudah tiada. Aku
memeLuk erat ibu yang sedari tadi tak henti mengucurkan air matanya. Berbagai macam
peraLatan di persiapan untuk pemakaman ayah.
Yaaaahh mungkin
itu sudah rencana-Nya , semuanya teLah tertuLis rapih di buku takdir ayah. Tapi
kenapa begitu cepat ?? Kenapa ?? Apa tidak bisa Kau kembaLikan duLu ayah
sebentar ? atau putar uLang waktu untuk sekedar aku mengucapkan maaf ?? begitu cepat surga memanggiLnya di saat aku
beLum bisa membahagiakannya , membuktikan apa yang ayah ingin. Ku pandangi
gundukan tanah dengan batu nisan bertuLiskan nama ayah di kanan kirinya itu , taburan
bunga di atasnya mengeLuarkan aroma wangi semerbak yang membius dan air mata ini
terus menari di atas pipi. Ku rapaL beberapa doa kepada Tuhan , berharap agar
Tuhan mengirimkan maLaikatNya untuk menjaga ayah di surga sana.
SeLamat JaLan Ayaaahh
We Love You <3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar