Sabtu, 15 Desember 2012

Ayah..


          Tepat hari ini memperingati seratus hari kepergian beLiau , jadi teringat lagi kejadian lalu. Pagi itu langit yang tadinya biru tiba-tiba memucat dengan gumpaLan awan hitam mengiring menghiasi cakrawaLa di atas sana , seakan mereka tahu apa yang sedang terjadi sekarang ini. Kesedihan yang mendaLam karena hiLangnya seorang sosok ayah , sosok seorang pria yang aku banggakan karena begitu besar semangatnya. Raungan sirine ambulance di iringi para peLayat mengantarkan ayah ketempat peristirahatan terakhir. BuLir BuLir air mata deras membasahi pipi dan tangisan itu semakin meLedak ketika ayah di masukan ke daLam tempat pembaringannya di bawah sana.
          Tak ada firasat kaLau secangkir teh yang di sandingkan ibu tadi pagi itu adaLah untuk yang terakhir kaLinya. Penyakit jantung yang diderita ayah sejak 2 tahun lalu kini sudah mencapai kLimaksnya membuat ayah tergeLetak tak bernyawa di pangkuan ibu. Jeritan ibu yang pertama kaLi yang sontak membangunkan ku saat aku sedang asyik menyeLami bunga tidur ku. Aku berLari kemudian berhenti , berdiri mematung meLihat tubuh ayah sudah terbujur kaku tanpa detak jantung dan tanpa denyut nadi.
          Aku masih tak percaya dengan pemandangan yang terjadi di depan ku. Tim medis dari rumah sakit terdekat pun di datangkan untuk memeriksa ayah yang sudah terbujur kaku. Dan apa boLeh buat kaLau panggiLan takdir sudah menjemputnya. Ayah sudah tiada. Aku memeLuk erat ibu yang sedari tadi tak henti mengucurkan air matanya. Berbagai macam peraLatan di persiapan untuk pemakaman ayah.
          Yaaaahh mungkin itu sudah rencana-Nya , semuanya teLah tertuLis rapih di buku takdir ayah. Tapi kenapa begitu cepat ?? Kenapa ?? Apa tidak bisa Kau kembaLikan duLu ayah sebentar ? atau putar uLang waktu untuk sekedar aku mengucapkan maaf ??  begitu cepat surga memanggiLnya di saat aku beLum bisa membahagiakannya , membuktikan apa yang ayah ingin. Ku pandangi gundukan tanah dengan batu nisan bertuLiskan nama ayah di kanan kirinya itu , taburan bunga di atasnya mengeLuarkan aroma wangi semerbak yang membius dan air mata ini terus menari di atas pipi. Ku rapaL beberapa doa kepada Tuhan , berharap agar Tuhan mengirimkan maLaikatNya untuk menjaga ayah di surga sana.
SeLamat JaLan Ayaaahh
We Love You <3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar