Beberapa
puntung rokok teLah ku hisap habis dengan ditemani secangkir kopi yang tinggaL
tersisa setengah geLas. Menatap layar leptop ini tanpa ada yang diLakukan.
Entah sudah menit keberapa aku begini. Hanya pikiran ku saja yang terus menerus
terbang membayangkan sosok indah yang beberapa buLan lalu sempat masuk di
kehidupan ku. Indah ?? Yaa, indah saat bersama. Namun kenyataan kini berkata
sebaLiknya.
Masih
terasa sesak, serasa tercekik leher ini jika apa yang aku harapkan tak sejaLan
dengan kenyataan. Kini kamu adaLah pria yang mampu bersanding dengan dia,
wanita yang sosoknya seLaLu aku puja. Kamu yang teLah menjadi kekasih haLaLnya.
Aku yang dahuLu memiLiki perasaan yang begitu daLam kepada dia ternyata tak bisa
seLamanya aku perjuangkan karena keadaan. Yang dahuLu aku tak pernah memikirkan
perpisahan ternyata kini mau tak mau harus masuk ke otak ku.
Kenyataan
pahit ini membuat aku maLas untuk tersenyum dan berbicara banyak tentang
perasaanku pada orang lain. Aku berusaha menutup rapat tentang perasaan ku saat
mereka inginkan aku menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Bahkan pada cinta
lain yang diam-diam berjaLan muLai datang, aku beLum sanggup untuk menerimanya.
Kini
saat aku beradu tatap dengan dia terasa biasa saja, tak ada sapaan yang hangat
seperti duLu. Senyuman nya tak lagi semanis duLu, suaranya tak lagi semanja
duLu dan tawa nya tak lagi serenyah duLu. Karena mungkin aku bukan lagi orang
yang istimewa dimatanya, sudah ada kamu yang seLaLu ada.
Sedikit
demi sedikit aku sudah muLai terbiasa tanpa dia, tenang saja. Kesibukan ku yang
sekarang mampu merenggut semua perhatian ku ketimbang dia. Bibirku pun kini
sudah muLai sanggup untuk sedikit tersenyum meski beLum bisa seLepas dahuLu
saat aku bersama dia. Tapii,, aku tetap akan tepati janjiku pada dia saat
terakhir kita bertemu, kita harus tetap bahagia waLau kita tak bersama. Hanya
perLu sedikit waktu untuk menjadikan rasa ini kembaLi semuLa saat aku dan dia
bukan siapa-siapa.
Hey
kamu, pria yang kini bersanding dengan dia. BerbahagiaLah bersama dia, wanita
yang sosoknya seLaLu aku tuLis daLam cerita-ceritaku, yang bagiku terLaLu
tinggi untuk ku gapai. Jaga dia hingga tak ada air matanya yang mengaLir
percuma. Bahagia ku meLihat orang yang aku sayangi bahagia meskipun dia tidak
menjadikan ku piLihan satu-satunya. Permintaan ku yang terakhir dan seteLah ini
aku tidak akan menggangu kaLian lagi, jaga terus senyum manisnya seperti duLu
saat aku bersamanya. Dan untuk dia, lesung pipinya masih tetap menjadikan dia
yang teristimewa untuk ku. Terimakasih…
SeLamat
MaLam