Selasa, 06 Mei 2014

Titip Pesan Untukmu



          Beberapa puntung rokok teLah ku hisap habis dengan ditemani secangkir kopi yang tinggaL tersisa setengah geLas. Menatap layar leptop ini tanpa ada yang diLakukan. Entah sudah menit keberapa aku begini. Hanya pikiran ku saja yang terus menerus terbang membayangkan sosok indah yang beberapa buLan lalu sempat masuk di kehidupan ku. Indah ?? Yaa, indah saat bersama. Namun kenyataan kini berkata sebaLiknya.

          Masih terasa sesak, serasa tercekik leher ini jika apa yang aku harapkan tak sejaLan dengan kenyataan. Kini kamu adaLah pria yang mampu bersanding dengan dia, wanita yang sosoknya seLaLu aku puja. Kamu yang teLah menjadi kekasih haLaLnya. Aku yang dahuLu memiLiki perasaan yang begitu daLam kepada dia ternyata tak bisa seLamanya aku perjuangkan karena keadaan. Yang dahuLu aku tak pernah memikirkan perpisahan ternyata kini mau tak mau harus masuk ke otak ku.

          Kenyataan pahit ini membuat aku maLas untuk tersenyum dan berbicara banyak tentang perasaanku pada orang lain. Aku berusaha menutup rapat tentang perasaan ku saat mereka inginkan aku menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Bahkan pada cinta lain yang diam-diam berjaLan muLai datang, aku beLum sanggup untuk menerimanya.

          Kini saat aku beradu tatap dengan dia terasa biasa saja, tak ada sapaan yang hangat seperti duLu. Senyuman nya tak lagi semanis duLu, suaranya tak lagi semanja duLu dan tawa nya tak lagi serenyah duLu. Karena mungkin aku bukan lagi orang yang istimewa dimatanya, sudah ada kamu yang seLaLu ada.

          Sedikit demi sedikit aku sudah muLai terbiasa tanpa dia, tenang saja. Kesibukan ku yang sekarang mampu merenggut semua perhatian ku ketimbang dia. Bibirku pun kini sudah muLai sanggup untuk sedikit tersenyum meski beLum bisa seLepas dahuLu saat aku bersama dia. Tapii,, aku tetap akan tepati janjiku pada dia saat terakhir kita bertemu, kita harus tetap bahagia waLau kita tak bersama. Hanya perLu sedikit waktu untuk menjadikan rasa ini kembaLi semuLa saat aku dan dia bukan siapa-siapa.

          Hey kamu, pria yang kini bersanding dengan dia. BerbahagiaLah bersama dia, wanita yang sosoknya seLaLu aku tuLis daLam cerita-ceritaku, yang bagiku terLaLu tinggi untuk ku gapai. Jaga dia hingga tak ada air matanya yang mengaLir percuma. Bahagia ku meLihat orang yang aku sayangi bahagia meskipun dia tidak menjadikan ku piLihan satu-satunya. Permintaan ku yang terakhir dan seteLah ini aku tidak akan menggangu kaLian lagi, jaga terus senyum manisnya seperti duLu saat aku bersamanya. Dan untuk dia, lesung pipinya masih tetap menjadikan dia yang teristimewa untuk ku. Terimakasih…

SeLamat MaLam