Entah apa yang membuat ku menuLis ini.
Mungkin terLihat aneh , seseorang yang entah siapa menuLiskan untuk siapa. Dan
aku tahu , kamu tak akan mungkin tahu kaLau sosokmu dituLis oLeh pengagumnya
yang bersembunyi dibaLik rasa dan kaLaupun kamu sampai membaca ini , mungkin
keajaiban dari Tuhan. Dengan segaLa daya aku merangkai setiap abjad menjadi
sebuah kaLimat , daLam bayang dan angan sosokmu menjeLma menjadi begitu nyata.
Masih teringat pertama kaLi kita
bertemu dengan tatapan mata yang sederhana dan senyum yang tersimpuL dari bibir
manismu menjadikanmu sempurna di mataku. Yang hingga sampai saat ini
keseharianmu menjadi penting bagiku. Rasa penasaran ini yang berhasiL kau
renggut , mampu menyibukanku untuk terus tau kabarmu. Pada makhLuk berbentuk
persegi dengan segaLa kemampuan pintarnya yang membantuku untuk tahu sedang apa
kamu. MeLaLui dunia maya beruLang kaLi aku membuka akun profiLmu , membaca
setiap tuLisan-tuLisanmu dan kutatap setiap fotomu dan kurasakan kau begitu nyata
didepan ku. Benar-benar kau renggut habis semua perhatianku yang hanya tertuju
padamu. Tapi aku tetapLah aku , hanya bisa memperhatikanmu diam-diam tanpa ada
sapaan yang hangat untukmu.
Kau penguasa mimpi , jutaan seL pada
otak kananku bekerja dengan giat membentuk kamu menjadi apa yang disebut dengan
masa depan , menjadikan mimpi mimpiku menjadi lebih indah. Aku menempatkanmu
ditempat yang sudah kususun rapih dimimpiku dan aku tarik kamu masuk
kedaLamnya. Sosokmu seoLah-oLah seperti gugusan bintang yang mengorbit daLam
suatu gaLaksi dan menyempurnakan segaLanya , kamu teLah berhasiL meLengkapi
separuh aku.
Hey nona , pemiLik lesung pipi
terindah yang pernah aku temui. Kamu yang setiap pagi seLaLu duduk dibaLik kaca
loket , dengan senyum sederhanamu dengan suara lembutmu yang menggeLitik dan
dengan perLakuan ramah mu yang terkadang terLihat manja. Momen itu yang seLaLu
tak ingin aku lewatkan , ku nikmati setiap lekukan wajahmu hasiL pahatan tangan
Tuhan yang indah , bahkan sangat indah menurutku. SesekaLi tatapan kita bertemu
dan pada detik berikutnya terLepas, kamu kembaLi larut daLam pekerjaan mu. Aku
suka berLama-Lama disitu demi menatap matamu yang kerap menjadi aLasan yang seLaLu membuatku menunda waktu (yang
lama dan lebih lama). TetapLah kamu, menjadi kamu yang sederhana dan tetapLah
kamu memnjadi penguasa mimpiku.
SeLamat MaLam
Kamu,
PemiLik lesung pipi paling indah,
Eiga Rianni